Menteri Perdagangan Dorong Pengembangan Fashion Indonesia Jadi Pusat Modest Fashion Dunia
outfit.web.id Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat modest fashion dunia. Hal ini didukung oleh kekayaan budaya, keragaman gaya berpakaian, serta tumbuhnya ekosistem industri kreatif yang semakin kuat.
Dalam upayanya memperkuat sektor ini, Kementerian Perdagangan berkomitmen mendorong pengembangan fashion muslim nasional agar semakin kompetitif di kancah internasional. Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 di Balai Kartini, Jakarta.
Menurut Budi Santoso, acara ini bukan hanya ajang promosi produk fesyen muslim, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor — mulai dari desainer, pelaku usaha, hingga eksportir.
Jakarta Muslim Fashion Week sebagai Panggung Global
Jakarta Muslim Fashion Week kini telah berkembang menjadi platform internasional yang mempertemukan pelaku industri fashion muslim dari berbagai negara. Kegiatan ini menampilkan ribuan karya desainer lokal dan mancanegara, termasuk peragaan busana, pameran produk, hingga sesi bisnis untuk memperluas jaringan dagang.
“Melalui JMFW, kami ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya pasar modest fashion terbesar, tetapi juga pusat kreativitasnya,” ujar Menteri Budi dalam sambutannya.
Acara ini diharapkan dapat mempertemukan lebih banyak mitra dagang global, membuka peluang ekspor, dan memperluas distribusi produk fashion muslim Indonesia ke pasar Timur Tengah, Asia, hingga Eropa.
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci
Keberhasilan modest fashion Indonesia tidak hanya bergantung pada desainer, tetapi juga sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga pendidikan, dan investor.
Budi menekankan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat rantai nilai industri fashion. “Kita harus memastikan seluruh ekosistem berjalan beriringan — dari bahan baku, produksi, hingga pemasaran digital,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan juga berencana meningkatkan pelatihan ekspor bagi pelaku UMKM fesyen muslim. Langkah ini bertujuan agar mereka mampu memahami standar internasional dan memperluas jangkauan produk ke pasar global.
Selain itu, kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memperkuat promosi Indonesia sebagai destinasi wisata belanja modest fashion.
Desainer Lokal Tampil dengan Inovasi dan Identitas Kuat
Ajang JMFW 2026 menampilkan karya desainer muda hingga senior yang mengusung tema “Sustainable and Modern Modesty.” Konsep ini menonjolkan pentingnya keberlanjutan dan ramah lingkungan dalam industri fashion.
Banyak desainer mengangkat kain tradisional seperti tenun, songket, dan batik dalam rancangan busana modern. Perpaduan antara nilai budaya dan desain kontemporer mencerminkan identitas Indonesia yang unik.
Salah satu desainer, Nadia Rahma, mengungkapkan bahwa dunia mulai melirik Indonesia karena keunikan gaya modest fashion-nya. “Busana muslim dari Indonesia tidak hanya indah, tapi juga punya makna budaya. Kami ingin memperlihatkan bahwa fashion bisa jadi sarana diplomasi budaya,” katanya.
Tren Modest Fashion Dunia yang Menginspirasi
Dalam beberapa tahun terakhir, tren modest fashion global terus berkembang. Gaya berpakaian sopan dan tertutup kini tak hanya diminati oleh komunitas muslim, tetapi juga oleh masyarakat internasional yang menghargai nilai kenyamanan dan kesederhanaan.
Menurut data State of the Global Islamic Economy Report, Indonesia masuk dalam tiga besar negara produsen fesyen muslim terbesar di dunia, bersama Turki dan Uni Emirat Arab. Potensi pasar global untuk produk modest fashion diperkirakan mencapai ratusan miliar dolar setiap tahun.
Melihat peluang ini, Kementerian Perdagangan berfokus pada penguatan branding “Indonesia Modest Fashion Hub” untuk memperkuat posisi di pasar internasional.
Ekonomi Kreatif dan Peluang Ekspor
Sektor fashion merupakan bagian penting dari ekonomi kreatif yang berkontribusi besar terhadap PDB nasional. Melalui JMFW dan berbagai program pendampingan, pemerintah berharap nilai ekspor produk fesyen muslim meningkat signifikan.
Selain membuka peluang bagi desainer, kegiatan ini juga mendorong UMKM untuk naik kelas. Mereka diajak berpartisipasi dalam pameran internasional serta didukung untuk menembus pasar digital lewat e-commerce global.
Budi Santoso menegaskan bahwa ke depan, strategi ekspor fesyen muslim akan difokuskan pada produk-produk bernilai tambah tinggi yang memiliki identitas Indonesia. Hal ini sekaligus memperkuat citra positif industri fashion nasional.
Dukungan Pemerintah dan Komitmen Berkelanjutan
Pemerintah tidak hanya berhenti pada tahap promosi, tetapi juga memberikan dukungan nyata melalui kebijakan yang mempermudah akses pembiayaan, ekspor, dan pengembangan bahan baku lokal.
“Kami ingin memastikan industri modest fashion menjadi pilar ekonomi kreatif yang berkelanjutan. Bukan hanya mengikuti tren, tapi menciptakan tren baru dengan karakter Indonesia,” tutur Budi.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga kualitas produk lokal dengan meningkatkan standar sertifikasi ekspor, pelatihan desainer, dan perlindungan hak kekayaan intelektual.
Penutup: Indonesia Menuju Pusat Modest Fashion Dunia
Jakarta Muslim Fashion Week bukan sekadar acara tahunan, melainkan simbol semangat Indonesia dalam menempatkan dirinya di panggung global. Melalui inovasi, kolaborasi, dan dukungan pemerintah, industri modest fashion Indonesia kini melangkah mantap menuju masa depan yang gemilang.
Dengan keberagaman budaya, kreativitas tanpa batas, dan semangat wirausaha yang tinggi, Indonesia memiliki semua modal untuk menjadi pusat modest fashion dunia.

Cek Juga Artikel Dari Platform bengkelpintar.org
